Indonesia Mold & Dies Industry Association (IMDIA)

Latar belakang pendirian

Untuk memperkuat daya saing industri pendukung Indonesia, masalah-masalah dikolaborasikan antara sektor publik dan swasta Jepang dan Indonesia pada bulan Agustus 2005 kemudian dirangkum sebagai “Strategi Promosi Industri Pendukung”. Secara khusus bersama-sama mendukung kebijakan pengembangan industri dan pengembangan sumber daya manusia industri yang mendesak, tujuannya adalah untuk mengatasi berbagai masalah untuk pengembangan industri mold/die, yang merupakan dasar dari upaya mendorong industri pendukung Indonesia. Untuk itu didirikanlah Asosiasi Industri Mold/Die di Indonesia.

Pendirian (mulai)

Februari 2006 didapatkan ijin resmi, kemudian tanggal 22 februari bertempat Sari Pan Pasific Hotel dengan mengumpulkan pihak yang berhubungan di pemerintahan Indonesia mengadakan rapat umum pendirian, seminar dan forum perkenalan, dan IMDIA memulai dengan 79 keanggotaan setelah mendapatkan persetujuan mengenai pemilihan kader, kebijakan dasar dan rencana aktivitas jangka panjang dan menengah.

Kebijakan pendirian:

  1. Menghilangkan kesenjangan manajemen bisnis, teknik dan kemampuan, melalui komunikasi antar anggota.
  2. Melakukan pengumpulan dan penyampaian informasi teknologi terbaru di dunia.
  3. Memberikan dukungan peningkatan teknik dan kemampuan dengan merencanakan dan melaksanakan seminar, studi banding dan pelatihan.
  4. Mengangkat dan menganalisa masalah umum anggota serta mengarahkan ide penyelesaiannya.
  5. Sebagai hasilnya, mengupayakan peningkatan persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mold & die di Indonesia.

Struktur organisasi IMDIA

Meeting Direksi diadakan setiap 2 bulan sekali dan dihadiri oleh Direktur, Auditor dan Senior Advisor. Untuk Senior Advisor tidak memiliki hak suara. Anggota Direktur, Auditor & Counselor dipilih melalui pemilihan di General Meeting, dan kemudian Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris Jenderal dipilih melalui Meeting Direksi. Counselor diminta oleh dewan direksi kepada pimpinan set maker yang memproduksi dan menjual produk di dalam negeri Indonesia untuk diminta pendapatnya mengenai pengelolaan asosiasi terhadap dewan direksi.

Penasehat adalah orang yang ditunjuk oleh Ketua. Diantara para penasihat, orang yang sangat terspesialisasi disebut Penasihat Senior (Senior Advisor), yang disetujui oleh Dewan Direksi dan ditunjuk oleh Chairman. Senior Advisor memberi saran dan pendapat kepada Chairman pada meeting direksi.

Permasalahan dan Solusi Pada Lokalisasi Mold & Die
Banyak sekali permasalahan besar pada Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mold/die, namun pengembangan sumber daya manusia membutuhkan jangka waktu minimal 8 sampai 10 tahun, sehingga perlu adanya prioritas utama pada upaya tersebut.

  1. Kurangnya Tenaga Ahli, Teknisi dan Manajemen Mold & Die
    • Pelaksanaan program pendidikan manajemen, teknik dan ketrampilan dari tingkat dasar
    • Pemantapan dan perluasan sistem uji sertifikasi nasional & IMDIA
    • Pembinaan dan perluasan pembimbing mold & die per jenis kerja & area
  2. Kurangnya Kemampuan Equipmen Manufaktur Mold & Die
    • Periode pengembangan produk baru set maker dan survei siklus pengembangan
    • Kerjasama bisnis equipmen mold/die maker per segmen industri mobil, sepeda motor dan elektronik
    • Pendorongan investasi produsen plastik baru dan casting mold ukuran besar dari luar negeri.
  3. Kurangnya Kemampuan Industri Pendukung Mold & Die
    • Penghilangan pajak impor material mold & die dan insentif industri pendukung mold & die
    • Pemendekan waktu pengiriman standard part, mold base dan surface treatment.
    • Penguatan sistem pelayanan produsen machine tool, tool dan alat ukur.

Faktor SDM Mold & Die (Manajemen・Teknologi・Kemampuan)

Di dalam mold & die ada banyak kemampuan dan teknologi yang dipadukan menjadi satu, dari management dan kemampuan teknologi bisa membuat cetakan yang berkualitas tinggi, pengirimannya cepat dan harganya pun rendah.

Proses Pengembangan SDM mold/die

Kami yakin bahwa pengembangan SDM secara bertahap adalah satu-satunya cara untuk mengembangkan sumber daya manusia secara efisien

Step up akumulasi dari pengalaman kerja dan peningkatan kemampuan

Sistem pengembangan SDM mold/die IMDIA
Kami mengumpulkan SDM dari banyak perusahaan anggota, memilih peserta sesuai kemampuan untuk mengikuti workshop dan diakhir workshop dilakukan ujian sertifikasi. SDM yang berhasil lulus dan mempunyai leadership nantinya dipromosikan sebagai sub-instruktur, dan disertifikasi sebagai instruktur. Buat sistem pengembangan sumber daya manusia melingkar di mana instruktur bersertifikat mengesahkan instruktur baru. Membuat sistem pengembangan SDM secara melingkar di mana instruktur yang bersertifikat akan mengesahkan instruktur baru.

Pengenalan Uji Sertifikasi Keterampilan Nasional
Bekerjasama dengan sistem sertifikasi maka workshop akan memiliki tujuan yang jelas

1. Promotion System Organization

Struktur Organisasi

2. Perusahaan Anggota Komite
Matsushita Gobel Foundation, Polman Astra, PT. Ebara Indonesia, PT. Denso Indonesia, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT. Indonesia Epson Industry, PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

Lokasi Workshop & Ujian Sertifikasi Nasional

Yayasan Matsushita Gobel tidak memiliki fasilitas yang memadai, jadi kami mengembangkan sumber daya manusia sambil meminjam peralatan dari perusahaan dan sekolah terdekat.

Jenis pengembangan mold/die IMDIA

Melaksanakan workshop sendiri di bidang desain, maintenance dan management untuk press, mold dan casting

1. Mold/Die Management. Mempelajari 5S, kualitas dan peningkatan management untuk membuat mold/die

2. Press Maintenance
Belajar membongkar, memeriksa, memperbaiki, merakit, dan meningkatkan pemeliharaan die press

3. Mold maintenance
Belajar membongkar, memeriksa, memperbaiki, merakit, dan meningkatkan pemeliharaan mold

4. Equipment maintenance
Belajar membongkar, memeriksa, memperbaiki, merakit, dan meningkatkan pemeliharaan die casting

5. Mold/die maintenance welding
Belajar cara melakukan perbaikan darurat dengan mengelas ketika mold/die rusak

6. Press design
Belajar struktur, mesin press, material logam, dan prosedur yang diperlukan untuk desain press

7. Mold design
Belajar struktur, mesin injeksi, material resin, dan prosedur yang diperlukan untuk desain mold

8. Casting design.

Belajar metode, struktur, mesin casting, material casting dan prosedur yang diperlukan untuk desain casting

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mold/die rencana jangka menengah th 2020 sebesar 70%
Setelah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) aktual melebihi 50%, tingkat kesulitan produksi cetakan menjadi tinggi, dan target 70% tidak tercapai.

Arah dari Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Press Die
Arah dari Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Mold
Arah dari Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Casting Die

Tantangan dalam pengembangan SDM di masa mendatang

Untuk dapat membuat mold/die yang berkualitas dan berpresisi tinggi maka perlu dilakukan pengembangan SDM di Next Stage